MAHASISWA BERINTEGRITAS
Table of Contents
Kamis, 4 Desember 2025
Berintegritas "kejujuran dalam perkataan dan tindakan" kalimat lain yang bisa mewakili ini adalah Bertanggung Jawab.
ini adalah kalimat yang mudah di ucapkan dan sulit di implementasikan oleh sebagian mahasiswa, disini saya akan lebih merujuk kepada dunia perkuliahan seperti yang saya jalani hari ini
dengan banyak kegiatan yang saya miliki hal yang paling penting adalah komitmen dan tanggung jawab, ketika berani berkata Bisa atau Okee GAAS dengan jadwal yang sudah di tentukan dan kosekuensi yang telah di terima ketika berkata "SIAP" hal yang kita katakan harus menjadi prioritas untuk di terapkan.
2 TIPS MENJADI MAHASIWA YANG BERINTEGRITAS ?
1. MEMILIKI TUJUAN
Menurut saya, salah satu cara penting untuk menerapkan integritas sebagai mahasiswa adalah dengan memahami tujuan kita berada di bangku kuliah. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah menjaga sikap jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Karena itu, saya mengajak teman-teman untuk kembali mengingat tujuan masing-masing. Ketika kita sadar apa yang ingin kita capai, kita akan mampu menghadapi berbagai rintangan dan tetap berpegang pada nilai-nilai integritas dalam setiap langkah.
Dalam bab "TUJUAN" banyak hal kecil yang harus di perhatikan kembali dalam masa menjalani dunia perkuliahan itu sendiri, mari kita jabarkan dengan contoh pribadi saya:
- Mengikuti kegiatan di luar kelas seperti Organisasi , Olahraga atau Ajang perlombaan
saya merupakan salah satu mahasiswi yang aktiv dalam banyak kegiatan di kampus, seperti menjadi salah satu bagian dari organisasi atau himpunan jurusan Teknologi Informasi , menjadi bagian dari Unit Prestasi Mahasiswa di bidang Olahraga Badminton dan Mengituti Pemilihan King and Queen Unpab 2025.
dari semua bidang yang saya ikuti saya harus bertanggung jawab untuk segala kosekuensi yang terjadi, seperti kurangnya waktu untuk bermain , waktu untuk leha leha dan bisa saja waktu bersama keluarga dan orang terdekat , kesehatan yang harus tetap di jaga 2X lipat, karena aktivitas yang padat dan makanan yang di konsumsi juga harus di jaga dan yang terpenting juga tetap harus belajar mengenai mata kuliah yang sedang saya jalani, untuk tetap dalam tujuan menjadi seorang sarjana.
kalo di pikir - pikir lebih ribet yakan? Nah tapi karena saya pribadi sudah memilih untuk berkata siap! ini tidak bisa lagi menjadi alasan untuk lepas dari tanggung jawab dan kesungguhan saya, karena banyak orang yang terlibat dan sama sama sudah berkorban dan bertanggung jawab, jadi gada alasan buat ga bertanggung jawab sama apa yang kita mulai.
Filosofi Berangkat ke Kampus sebagai Contoh Mahasiswa yang Memiliki Tujuan
Berangkat ke kampus bisa dijadikan filosofi sederhana tentang pentingnya memiliki tujuan dalam kehidupan mahasiswa. Saat kita berangkat ke kampus, tujuan kita jelas: ingin belajar, mengikuti perkuliahan, dan mengembangkan diri.
Dalam perjalanan menuju kampus, kita mungkin menghadapi berbagai rintangan: macet, hujan, atau jalan ditutup. Namun karena tujuan kita jelas, kita akan mencari jalan alternatif agar tetap sampai di kampus tepat waktu. Filosofi ini bisa diterapkan dalam kehidupan mahasiswa:
- Menetapkan tujuan akademik dan pribadi membantu kita tetap fokus meski ada gangguan atau godaan untuk malas.
- Rintangan dan tantangan bukan alasan untuk menyerah, melainkan kesempatan untuk mencari solusi kreatif.
- Konsistensi dan komitmen pada tujuan membentuk karakter mahasiswa yang disiplin, bertanggung jawab, dan berintegritas.
Singkatnya, seperti kita berusaha sampai ke kampus meski ada halangan, mahasiswa yang memiliki tujuan akan tetap bergerak maju, beradaptasi dengan hambatan, dan memastikan mereka mencapai target belajar serta pengembangan diri.
2. KOSEKUENSI
Konsekuensi sebagai Pendorong Tanggung Jawab Mahasiswa
Konsekuensi adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dengan serius, karena bisa menjadi pendorong besar untuk tetap bertanggung jawab. Banyak mahasiswa lalai terkadang karena lupa atau tidak menyadari konsekuensi dari tindakan mereka.
Contoh nyata yang sering kita dengar misalnya: “Jangan telat, nanti tidak boleh masuk” atau “Kalau tugas tidak dikumpul, tidak bisa ikut UTS”. Ketika mahasiswa benar-benar mengerti bahwa konsekuensi itu nyata, mereka akan lebih gesit dan disiplin dalam bertanggung jawab.
Dalam setiap pilihan, konsekuensi selalu ada, baik yang berdampak langsung pada diri sendiri maupun kepada teman dan dosen. Misalnya dalam kerja kelompok: “Kerja kelompok jam 13.00, jangan terlambat ya”. Jika salah satu anggota tidak tepat waktu, padahal anggota lain sudah mengosongkan waktu untuk hadir, hasilnya tujuan kelompok menjadi terhambat. Dampak kecil seperti ini bisa merugikan banyak pihak, sehingga konsekuensinya terasa signifikan.
Banyak hal kecil yang ternyata berdampak besar. Oleh karena itu, mari kita menjadi mahasiswa yang berintegritas, bertanggung jawab, dan saling memahami satu sama lain.
Yuk, saling mengingatkan lagi supaya kita semua tetap fokus dan bertanggung jawab


Posting Komentar