SUMATRA JUGA INDONESIA
Di penghujung tahun 2025 pulau Sumatera berada dalam darurat ekologis, hutan di hulu bukit barisan kian botak, tanah kehilangan daya serap. Saat siklon tropis KOTO dan bibit siklon 95B memicu hujan ekstrem air tak masuk lagi ke bumi, melaikan meluncur deras membawa lumpur dan gelondongan kayu.
Bencana ini bukan hanya mengenai cuaca ekstrem tetapi sebuah teguran, atas aduan alam kepada tuhan karenan kerusakan yang manusia lakukan.
…..
Jantung Sumatera yang di renggut dengan cara “izin dan Pembangunan”
Saatnya mendesak untuk pemberhentian penebangan hutan alam di ekosistem lauser dan bukit barisan, memulihkan jantung sumatera dengan pohon berakar kuat di hulu dan menghentikan izin di area tangkapan air.
Lindungi Sumatera kita yang sering terlupa ini teman teman.
Bak anak tiri di negeri sendiri, bukan hanya hari ini tetapi dari berpuluh tahun lalu tak asing dengan kalimat itu, banyak pahlawan yang memiliki banyak jasa tetapi karena bukan dari tanah jawa mereka tidak di akui, buku yang sering kubaca tentang bagaimana mereka melihat Orang Sumatera dan hanya memberi sedikit peluang bagi Sumatera untuk bisa menjadi bagian inti dari negara ini. Miris sekali , Ketika alam dan kekayaan bumi Sumatera terus direnggut dan menjadi bahan bakar mereka duduk di singga sana emasnya, yang menjadi korban Adalah masayarakat dan bumi Sumatera, dalam gelapnya kota memikirkan kapan ini berakhir kapan orang tua dapat di hubungi, terus bertanya bagaimana jika ini berangsur lama, bagaima jika berita bencana ini terus dikalahkan dengan seonggok tumbler yang tak berguna itu!
Mencoba menulis bait kerisauan di kepada kedalam diary sederhana ini, membuat sedikit kelegaan yang terus berputar didalam kepala.
“Banjir Sumatera BUKAN Bencana nasional, kata Jakarta. Kalok kekayaan alam Sumatera kekayaan nasional ?!” Kalimat miris yang kubaca di akun media social ini hari ini mempunyai bukti!!!
Ketika alam memperlihatkan betapa egoisnya manusia yang terus melukai hutan, dan saat seperti ini mereka menghilang, akun social media mereka terkunci, beberapa akun media social milik wakil rakyat di daerah ku terkunci seakan enggan menerima pertanyaan, menerima aduan, tak seperti biasanya saat meminta suara dan dukungan, instastory bersalaman dan berfoto Bersama dengan Masyarakat , ahhh sudahlah membahas mereka membuatku makin jengkel.
Doa dan harapan selalu untuk keluarga terkasih , sanak saudara.

Posting Komentar