RINTIK HUJAN BERUBAH MENJADI KEGELISAHAN
 |
Medan 27 November 2025
Hujan yang menyelimuti pulau sumatera tak kunjung reda, air terus berjatuhan tanpa henti, seakaan sangat bersedih dan ingin memberitahu manusia banyak kegagalan dalam menyeimbangi ekosistem alam. salah satu video memberi bukti tentang potongan pohon yang baru saja di tebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, menjadi satu pelajaran untuk kedepan agar kita saling mengingatkan, dan tidak egois dalam bertindak.
kampung halaman ku terisolasi total , seluruh jalan menuju ke darerah bener meriah dan takengon terputus, jembatan , jalan dari seluruh kabupaten di sisinya dibawa arus longgsor, pemadaman listrik dan jaringan membuat itu makin terasa terisolasi. bukan hanya di kampung halamanku, tetapi di banyak titik lain di Aceh, Sibolga , Tapanulli Tengah,
kini Sumatera berduka banyak berita bencana alam di tiap kota, kegelisahan anak rantau di kota tentang keadaan keluarga, sudah 24 jam menunggu kabar yang masi saja sunyi, berita tentang keadaan di media sosial terus bertambah, beberapa titik memakan korban.
setiap notifikasi membuat jantung berdegub lebih cepat, berharap itu pesan dari rumah. Aku membayangkan wajah ayah dan ibu, membayangkan bagaiman mereka menghadapi keadaan ini. ada rasa takut yang sulit dijelaskan, tapi juga ada harapan yang terus kupeluk erat. Aku percaya Allah menjaga mereka di tengah kekacauan yang terjadi.
selasa sore, ibu menelfon untuk menayakan keadaan kami dikarekanakan hujan yang tak kunjung reda, khawatir dengan keadaan di medan yang juga rawan banjir.
ditengah bencana yang melanda kampung halaman, aku sadar bahwa bukan hanya aku yang diliputi kecemasan. ayah dan ibu disana pasti juga memikirkan kami, anak anak mereka yang jauh di rantau. meskipun sulit, aku tahu hati mereka tetap berbagi setengah bertahan dan setengah lagi terbang jauh memikirkan apakah kami disini baik baik saja.
Merenung dan berdoa agar Allah Melindungi Kita dan Orang terkasih.
Stay safe untuk seluruh keluarga, temen temen dan kerabat :)
Posting Komentar